Anjing
merupakan hewan pliharan yang setia terhadap tuanya namun selain menjadi hewan
pliharan ternyata anjing dapat mendeteksi beberapa penyakit kamu ingin tahu
penyakit apa aja yang dapat di deteksi oleh anjing simak berikut ini.
1.
Diabetes
Anjing
pendeteksi dapat mengendus gejala gula darah yang terlalu rendah pada
penderita diabetes tipe 1. Gejala yang disebut hypo dapat terjadi bila Anda
tidak cukup makan atau tidak sengaja menelan terlalu banyak insulin.
Sayangnya, beberapa penderita diabetes mungkin tidak melihat tanda-tanda
peringatan, seperti wajah pucat dan gemetaran.
Tanpa
pengobatan yang serius, mereka bisa kehilangan kesadaran. Menurut Claire Guest
dari Medical Detection Dogs, seekor anjing pendeteksi diabetes dapat mencium
perubahan bau badan yang dapat mengindikasi gula darah rendah.
"Kami
melatih anjing kami untuk menjilat, menyentuh dan menatap seseorang yang
mengalami gejala hypo, supaya orang tersebut sadar untuk segera mengambil
perawatan medis," kata Claire.
2.
Autisme
Anjing
juga dapat mengurangi kecemasan dan perilaku agresif pada anak autis dalam
hitungan minggu. Organisasi Dogs for the Disabled memiliki panduan gratis dalam
melatih anjing keluarga.
"Kami
mengajari anjing untuk menempatkan kepala mereka di pangkuan anak. Hal itu
berguna untuk menenangkan anak ketika mereka sedang tertekan," ujar Joel
Young, dari organisasi tersebut.
3.
Nyeri
Di
Amerika Serikat, organisasi amal Paws for Comfort menggunakan anjing jenis
Xoloitzcuintli, juga dikenal sebagai anjing Meksiko atau Xolo, untuk membantu
penderita nyeri kronis yang disebabkan oleh fibromyalgia. Semua anjing memiliki
suhu tubuh tinggi secara alami.
Tetapi,
karena Xolo hampir tak berbulu, anjing tersebut lebih panas saat
disentuh. Ketika anjing-anjing tersebut meringkuk di pemiliknya, kehangatan
tubuh mereka memberikan bantuan serupa dengan yang disediakan oleh bantal
pemanas atau bantal pelega nyeri.
4.
Dementia
Labrador
dan retriever banyak dilatih untuk penderita demensia, agar mereka bisa makan
tepat waktu. Studi yang diterbitkan baru-baru ini dalam Western Journal of
Nursing Research menemukan bahwa seekor anjing perumahan telah membantu
mengurangi agitasi pada pasien Alzheimer dan meningkatkan interaksi sosial.
Dikutip dari Guardian, anjing khusus penderita dementia dapat menghabiskan
biaya pelatihan sebesar £25.000 atau Rp368 juta.
5.
Epilepsi
Anjing
dapat dilatih layaknya "sistem peringatan", yaitu ketika ada orang
yang akan kejang, anjing dapat berperan sebagai detektor ulung. Anjing bahkan
dapat memberikan 40 menit pemberitahuan. Dengan kata lain, banyak waktu yang
bisa dilakukan seseorang untuk minum obat demi mencegah kejang atau
untuk mendapatkan bantuan.
Diperkirakan,
anjing mampu mencium perubahan kimia dalam tubuh sebelum kejang-kejang terjadi.
Beberapa anjing biasanya dilatih untuk berbaring di sebelah orang yang
mengalami kejang untuk menghentikan mereka dari bergerak dan melukai diri
mereka sendiri.


0 comments:
Post a Comment